Militer AS akan mendapatkan pengiriman pertama dari kesepakatan Microsoft HoloLens senilai $22 miliar
Januari 09, 2024 ・0 comments ・Label: game
Headset augmented reality Microsoft HoloLens telah bekerja selama bertahun-tahun sekarang, tetapi sudah lama sejak kami mendengar berita apa pun. Kami melihat demonya pada tahun 2015 (terbuka di tab baru)tetapi Microsoft telah cukup tenang dalam teknologi dalam beberapa tahun terakhir ketika datang ke rilis konsumen.
Apa yang telah kami dengar adalah kesepakatan Microsoft untuk memasok Angkatan Darat Amerika Serikat dengan teknologi HoloLens. Kami pertama kali mendapat kabar tentang kesepakatan itu pada tahun 2018 (terbuka di tab baru) dengan pembicaraan tentang kontrak $480 juta untuk membantu “meningkatkan kematian” misi tempur. Baru pada tahun 2021 Microsoft secara resmi menandatangani kontrak $ 22 miliar dolar yang jauh lebih mahal (terbuka di tab baru) dengan tentara untuk pasokan HoloLens kelas militer.
Butuh waktu cukup lama untuk sampai ke sana, tetapi sekarang kami akhirnya melihat kontrak itu mulai berjalan. Menurut Bloomberg (terbuka di tab baru)Microsoft telah mulai mengirimkan lot pertama headset HoloLens militer.
Ada penundaan dengan kesepakatan berkat sistem yang membutuhkan penyesuaian agar sepenuhnya siap untuk tentara. Meskipun ada laporan masalah dalam tim HoloLens Microsoft (terbuka di tab baru) dan kepemimpinan (terbuka di tab baru) untuk beberapa waktu yang mungkin tidak membantu memindahkan semuanya. Namun, itu masalah besar dan Angkatan Darat AS jelas menginginkan teknologi tersebut.
Teknologi augmented reality HoloLens menyediakan tampilan head-up yang memberikan informasi tambahan kepada pemakainya melalui sistem yang disebut IVAS, yang merupakan singkatan dari Integrated Audio Visual System. Ini telah dibandingkan dengan apa yang mungkin dilihat oleh seorang pilot di dalam jet, yang dibuat menjadi helm untuk tentara yang juga mencakup penglihatan malam.
Tampilan dapat membantu dalam mengidentifikasi struktur, memberikan jarak, menyoroti objek bergerak, dan sebagainya. Kedengarannya sangat mirip dengan UI videogame, yang sedikit mengkhawatirkan ketika Anda ingat ini dirancang untuk digunakan dalam pertempuran yang sebenarnya.
Microsoft telah mempertahankan pilihannya untuk bekerja dengan Militer Amerika Serikat (terbuka di tab baru). kata CEO Satya Nadella. “Kami membuat keputusan berprinsip bahwa kami tidak akan menahan teknologi dari institusi yang telah kami pilih di negara demokrasi untuk melindungi kebebasan yang kami nikmati,” mengenai keputusan tersebut, menyusul protes karyawan. (terbuka di tab baru). Pasti akan menyenangkan melihat teknologi ini digunakan untuk lebih banyak hal seperti mengirim dokter ke ISS (terbuka di tab baru) ketimbang peperangan.
Jangan lupa kunjungi top up higgs domino 3000
Posting Komentar
Jika kamu tidak bisa berkomentar, gunakan google chrome.